Postecoglou Bela Son Usai Skandal Tenis Meja di Timnas Korea Selatan
– Pelatih Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, memberikan pembelaan kepada Son Heung-min seusai terlibat skandal pingpong di timnas Korea Selatan.
Son Heung-min terlibat pertikaian dengan sejumlah pemain muda Korea Selatan sebelum laga melawan Yordania di semifinal Piala Asia 2023.
Saat itu, Son Heung-min merasa tidak senang dengan sikap para pemain muda yang meninggalkan meja makan agar bisa bermain tenis meja.
Pasalnya, pemain Spurs itu merasa sesi makan malam dianggap sebagai kesempatan untuk menjalin kebersamaan di tim Korea Selatan.
Baca juga: Ribut dengan Son Heung-min di Piala Asia, Korea Didesak Hukum Lee Kang-in Seumur Hidup
Sebagai kapten tim dan pemain senior, Son menegur para pemain muda Korea Selatan.
Setelah itu, perselisihan terjadi yang berujung kepada cedera di jari Son saat berupaya untuk meredakan suasana.
Ange Postecoglou lalu memuji tindakan Son Heung-min. Ia menyebut penyerang berumur 31 tahun itu memperlihatkan sosok pemimpin.
“Sonny selalu menjadi Sonny,” kata Ange Postecoglou, dikutip dari BBC Sports pada Sabtu (17/2/2024).
Baca juga: Skandal Tenis Meja Korsel dan Cedera Jari Son Heung-min
“Ketika Anda menjadi seorang pemimpin, terkadang Anda berada di jalur tepat, itulah arti kepemimpinan.”
Eks pelatih Celtic itu menjelaskan, Son telah membuktikan bahwa dirinya pantas disebut pemimpin karena mampu bertindak ketika melihat sesuatu tak benar di timnas Korea Selatan.
“Kepemimpinan bukan tentang menjadi populer dan mencoba membuat semua orang bahagia,” kata Postecoglou.
“Ini tentang ketika Anda melihat sesuatu yang dirasa tak benar lalu Anda membelanya karena itu yang terbaik untuk tim. Saya melihatnya dalam diri Sonny,” tuturnya.
Baca juga: Hasil Semifinal Piala Asia 2023: Yordania Singkirkan Korea, Son dkk Menderita
Pelatih berumur 58 tahun itu menuturkan bahwa dirinya tidak terkejut dengan sikap Son di timnas Korea Selatan.
Menurut Postecegolou, Son mempunyai keinginan agar tim-tim yang dibelanya, termasuk Spurs dan Korea Selatan, tetap berada di standar tinggi.
“Dia tidak suka standarnya turun dan saya pernah melihatnya melakukan itu di sini. Jika ada yang tak beres, dia akan mengatakannya,” kata dia.
“Sonny pada dasarnya adalah pria baik. Dia sangat sopan dan penuh hormat, tetapi bukan berarti dia tak bisa menjadi pemenang sejati dan pria yang memiliki standar tingggi.”
Terkini Lainnya
- Pemain Como Dihukum FIFA karena Ujaran Rasialisme terhadap Hwang Hee-chan
- Paul Munster Optimistis Jelang Vs Persib, Fokus Utama di Kualitas Tim
- Bahrain Vs Indonesia: Kian Prima, Maarten Paes Segera Tiba Gabung Garuda
- Rencana Timnas Indonesia Usai Lawan Bahrain, Sewa Pesawat ke China
- Saat Klub yang Dibela STY Seongnam Takluk dari Al-Ittihad Asuhan Dragan Talajic...
- Bahrain Vs Indonesia, Shin Tae-yong Bicara Tantangan Skuad Garuda
- Bahrain Vs Indonesia: Ivar Jenner Percaya Diri, Garuda Terus Bersiap
- Buktikan Kualitas di Fiorentina, De Gea Masih "Monster" Kelas Dunia
- Mbappe Diklaim Utamakan Madrid daripada Perancis, Deschamps Buka Suara
- Bahrain Vs Indonesia: Dragan Sorot Pertahanan Garuda, Ungkap 3 Hal Penting
- Bahrain Vs Indonesia, Pattynama Siap Hadapi Lawan Kualifikasi Piala Dunia
- Bahrain Vs Indonesia, Mees dan Elliano Sudah Bergabung dengan Skuad Garuda
- Dani Carvajal Cedera ACL, Kontraknya Diperpanjang Real Madrid
- Shin Tae-yong: Maarten Paes Agak Terlambat Datang
- Rahasia Mourinho Keluarkan Bakat "Monster" Cristiano Ronaldo
- Profil Mathys Tel, Bocah Ajaib yang Jadi Incaran Man United