twins2010.com

Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Pemain depan Malaysia Faisal Halim berlari dengan bola pada pertandingan Grup E Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Bahrain vs Malaysia di Stadion Jassim bin Hamad di Doha pada 20 Januari 2024. Pesepak bola nasional Malaysia Faisal Halim menderita cedera, mengalami luka bakar tingkat tinggi setelah dia terkena percikan asam dalam serangan di pusat perbelanjaan pada akhir pekan, kata seorang pejabat olahraga. (Foto oleh KARIM JAAFAR / AFP)
Lihat Foto

- Insiden penyerangan air keras yang dialami pesepak bola Malaysia, Faisal Halim, hangat diperbincangkan di Indonesia. 

Kejadian ini sangat memilukan, termasuk kriminal, sebab telah mengancam keselamatan pemain di luar lapangan. 

Kondisi Faisal dikabarkan mengalami luka bakar di area wajah, tangan, dan punggung. Ia tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Investigasi akan dilakukan kepolisian setempat. 

Pemain senior Persib Bandung yang pernah bermain di Liga Malaysia untuk Kuala Lumpur City FC (2018), Achmad Jufriyanto, cukup menyayangkan adanya oknum yang berbuat keji seperti demikian. 

Baca juga: Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

"Saya sebagai sesama pemain sepak bola sangat menyayangkan karena apa pun motivasi atau bentuknya, itu sangat di luar nalar, itu jatuhnya lebih ke kriminal," kata Jufriyanto. 

Pemain yang biasa dipanggil Jupe ini berpendapat, insiden yang dialami rekan-rekannya di Malaysia itu termasuk ekstrem. 

Diketahui pula selain Faisal, pemain Terengganu FC, Akhyar Rashid, dan pemain Johor Darul Ta’zim, Safiq Rahim, dalam waktu berdekatan mengalami musibah kekerasan di luar lapangan. 

"Saya rasa agak cukup ekstrem kalau kasus ini karena setahu saya di Malaysia, mereka juga punya fanatisme yang tinggi, cuma enggak terlalu besar kalau secara jumlah dibandingkan Indonesia," ucap Jupe. 

Baca juga: Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

"Harusnya bisa teredam, saya menyayangkan banget karena sepak bola yang mempersatukan, cuma karena masalah—yang saya tidak tahu—sampai ada kejadian seperti itu. Namun, itu jatuhnya sudah sangat merugikan pemain," katanya. 

Achmad Jufriyanto bek senior Persib Bandung dalam persiapan pramusim menatap Liga 1 2023-2024 di Stadion Persib Sidolig, Bandung./Adil Nursalam Achmad Jufriyanto bek senior Persib Bandung dalam persiapan pramusim menatap Liga 1 2023-2024 di Stadion Persib Sidolig, Bandung.

Pemain yang juga menjabat Wakil Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) ini juga berharap kejadian di Malaysia tak terjadi di Indonesia. 

Jupe mengerti adanya kekecewaan suporter dari hasil yang tak sesuai harapan, tetapi semestinya kekerasan tidak terjadi di sepak bola. 

Tak ada satu pun pemain yang ingin kalah dalam pertandingan, pemain adalah orang pertama yang akan merasa kecewa dan terpukul jika tim mengalami kekalahan.

Baca juga: Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

"Harapannya kejadian seperti itu tidak terjadi di Indonesia. Karena itu, yang saya tahu itu bentuk kekecewaan suporter di sana," ucap Jupe. 

"Tidak ada pemain yang mau kalah, tidak ada yang mau hasilnya draw atau apa pun, kami tetap mau menang. Jadi, kami sebagai pemain ketika tidak sesuai harapan kami yang pertama kali kecewa," ujarnya. 

"Jadi, harapannya di Indonesia apa pun hasilnya, siapa pun pemainnya, tetep support dan kejadian seperti itu harus dihindari," katanya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat