Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal
- Insiden penyerangan air keras yang dialami pesepak bola Malaysia, Faisal Halim, hangat diperbincangkan di Indonesia.
Kejadian ini sangat memilukan, termasuk kriminal, sebab telah mengancam keselamatan pemain di luar lapangan.
Kondisi Faisal dikabarkan mengalami luka bakar di area wajah, tangan, dan punggung. Ia tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Investigasi akan dilakukan kepolisian setempat.
Pemain senior Persib Bandung yang pernah bermain di Liga Malaysia untuk Kuala Lumpur City FC (2018), Achmad Jufriyanto, cukup menyayangkan adanya oknum yang berbuat keji seperti demikian.
Baca juga: Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras
"Saya sebagai sesama pemain sepak bola sangat menyayangkan karena apa pun motivasi atau bentuknya, itu sangat di luar nalar, itu jatuhnya lebih ke kriminal," kata Jufriyanto.
Pemain yang biasa dipanggil Jupe ini berpendapat, insiden yang dialami rekan-rekannya di Malaysia itu termasuk ekstrem.
Diketahui pula selain Faisal, pemain Terengganu FC, Akhyar Rashid, dan pemain Johor Darul Ta’zim, Safiq Rahim, dalam waktu berdekatan mengalami musibah kekerasan di luar lapangan.
"Saya rasa agak cukup ekstrem kalau kasus ini karena setahu saya di Malaysia, mereka juga punya fanatisme yang tinggi, cuma enggak terlalu besar kalau secara jumlah dibandingkan Indonesia," ucap Jupe.
Baca juga: Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim
"Harusnya bisa teredam, saya menyayangkan banget karena sepak bola yang mempersatukan, cuma karena masalah—yang saya tidak tahu—sampai ada kejadian seperti itu. Namun, itu jatuhnya sudah sangat merugikan pemain," katanya.
Pemain yang juga menjabat Wakil Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) ini juga berharap kejadian di Malaysia tak terjadi di Indonesia.
Jupe mengerti adanya kekecewaan suporter dari hasil yang tak sesuai harapan, tetapi semestinya kekerasan tidak terjadi di sepak bola.
Tak ada satu pun pemain yang ingin kalah dalam pertandingan, pemain adalah orang pertama yang akan merasa kecewa dan terpukul jika tim mengalami kekalahan.
Baca juga: Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim
"Harapannya kejadian seperti itu tidak terjadi di Indonesia. Karena itu, yang saya tahu itu bentuk kekecewaan suporter di sana," ucap Jupe.
"Tidak ada pemain yang mau kalah, tidak ada yang mau hasilnya draw atau apa pun, kami tetap mau menang. Jadi, kami sebagai pemain ketika tidak sesuai harapan kami yang pertama kali kecewa," ujarnya.
"Jadi, harapannya di Indonesia apa pun hasilnya, siapa pun pemainnya, tetep support dan kejadian seperti itu harus dihindari," katanya.
Terkini Lainnya
- Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Oktober 2024: 11 Laga Seru!
- Lille Vs Madrid, Ancelotti Memaknai Kekalahan
- Zhejiang FC Vs Persib Bandung, Kekuatan Green Giant di Mata Hodak
- Hasil Lengkap Liga Champions: Neraka Tim Besar di Laga Tandang, Duo Madrid Menderita
- Hasil RB Leipzig Vs Juventus 2-3: Drama VAR dan Aksi Kehebatan Dusan Vhalovic
- Fabregas Soal Bintang Muda Como, Bicara dengan Spalletti Terkait Cutrone
- Bintang Muda Como Dipanggil Timnas Argentina, Upaya Scaloni Halau Spanyol
- Kesulitan FAM dalam Menaturalisasi Pemain untuk Timnas Malaysia
- Zhejiang FC Vs Persib Bandung, Ciro Alves Tak Gentar Lawan Unggulan
- Wojciech Szczesny Ungkap Faktor Krusial Dirinya Bergabung ke Barcelona
- Respons PSS Sleman Setelah Hokky Caraka Dipanggil Timnas Indonesia
- Klub Penyumbang Pemain Terbanyak Timnas Indonesia Versus Bahrain dan China
- Komitmen Arema FC Terhadap Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan dan Suporter
- Zhejiang FC Vs Persib, Saat Hodak Merendah dalam Konferensi Pers...
- Kata Tijjani Reijnders Usai AC Milan Kalah di Liga Champions
- Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta
- Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu
- Madrid Vs Bayern, Dua Sisi Manuel Neuer