twins2010.com

Nasib Madura United, Kandang 3 Kali Jadi Arena Pesta Juara Indonesia

Pemain senior Madura United Slamet Nurcahyo saat akan melakukan eksekusi penalti saat laga final leg kedua Championship Series Liga 1 2023-2024 melawan Persib Bandung yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Bangkalan, Jumat (31/5/2024) malam.
Lihat Foto

– Pemain senior Madura United, Slamet Nurcahyo, mengaku tak mudah menyaksikan Persib berpesta juara di Stadion Gelora Bangkalan.

Ia harus melihat Persib Bandung berpesta merayakan gelar juara Championship Series Liga 1 2023-2024 pada Jumat (31/5/2023) malam.

Seperti diketahui Madura United harus mengakui keunggulan Persib dengan skor 1-3 pada leg kedua final Championship Series Liga 1 2023-2024.

Persib pun ditasbihkan sebagai juara berkat kemenangan dengan agregat telak 6-1.

Baca juga: Persib Juara Liga 1 2023-2024: Maung Bandung Superior, Transisi Luar Biasa

Pengalaman semacam ini bukan kali pertama dirasakan oleh Slamet Nurcahyo.

Ia sudah tiga kali menyaksikan tim lain berpesta di markas Madura United, baik di Bangkalan maupun Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan.

Pada 2017, Slamet Nurcahyo menyaksikan Bhayangkara FC berpesta juara di markas tim berjuluk Laskar Sape Kerrab.

Kejadian serupa terulang kembali saat PSM Makassar memastikan gelar juara Liga 1 2022-2023 usai mengalahkan Madura United.

Kekalahan dari Persib pada leg kedua final Championship Series Liga 1 2023-2024 di Gelora Bangkalan menambah panjang rentetan pengalaman pahit Slamet Nurcahyo.

Baca juga: Suporter Madura United Tetap Bangga meski Timnya Gagal Juara

Nyesek juga karena mereka merayakan di kandang kami. Mudah-mudahan tahun ke depannya jangan sampai terulang lagi dan Madura United bisa berpesta di kandang,” ujar pemain jebolan kompetisi internal Persebaya Surabaya itu.

Sebagai pemain senior yang sudah mengabdi sejak pertama kali Madura United terbentuk, Slamet Nurcahyo menilai pencapaian tim musim ini adalah momen terbaiknya.

Ia berharap di masa depan Madura United dapat mengukir sejarah dengan meraih juara.

Pemain senior Madura United Slamet Nurcahyo (tengah) dan pelatih Rakhmat Basuki (kiri) foto bersama usai menerima medali posisi kedua Championship Series Liga 1 2023-2024 usai kalah di final leg kedua melawan Persib Bandung yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Bangkalan, Jumat (31/5/2024) malam.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Pemain senior Madura United Slamet Nurcahyo (tengah) dan pelatih Rakhmat Basuki (kiri) foto bersama usai menerima medali posisi kedua Championship Series Liga 1 2023-2024 usai kalah di final leg kedua melawan Persib Bandung yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Bangkalan, Jumat (31/5/2024) malam.
“Di Madura mulai 2016, mulai terbentuk. Tentu banyak cerita suka dan duka, alhamdulillah kami berada di titik ini. Pertama kalinya masuk final tetapi sayang belum bisa cetak sejarah buat Madura United,” tutur Slamet Nurcahyo.

“Saya berharap satu dua tahun mudah-mudahan Madura bisa cetak sejarah dan juara,” katanya berharap.

Sementara itu di laga terakhir Liga 1 2023-2024, Slamet Nurcahyo bisa mencetak gol melalui eksekusi penalti.

Padahal, eksekutor penalti Madura United sepanjang musim ini adalah Francisco Rivera, yang mendapatkan gelar pemain terbaik Liga 1 2023-2024.

Tetapi, kesempatan menjadi algojo penalti dalam duel kontra Persib, diberikan secara rela kepada Slamet Nurcahyo, salah satu pemain senior di tim.

“Memang sebetulnya bukan jatah saya ambil penalti tetapi anak-anak cenderung menyuruh saya mengambilnya dan Rivera respek juga kepada saya. Maka saya yang eksekusi,” ucap Slamet Nurcahyo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat