Dibombardir Cemoohan dan Siulan Penonton, Marc Cucurella Membela Diri

- Bek kiri Timnas Spanyol, Marc Cucurella, mempertahankan diri setelah mendapat hujatan di hampir seantero laga perempat final Piala Eropa 2024 kontra Perancis pada Selasa (9/7/2024) atau Rabu dini hari WIB.
Marc Cucurella menjadi sasaran siul dan cemoohan penonton setiap kali menguasai bola pada laga semifinal Euro 2024 di Muenchen tersebut.
Bek kiri Spanyol tersebut mendapat perlakuan demikian usai berada di pusaran keputusan kontroversial pada laga perempat final atas Jerman pekan lalu.
Momen tersebut datang saat tembakan penyerang Jerman, Jamal Musiala, tampak mengenai tangan bek Chelsea tersebut di kotak penaltinya sendiri saat skor imbang 1-1 pada extra time.
Baca juga: Spanyol ke Final Euro 2024: Puja-puji untuk Lamine Yamal, Sang Bocah yang Jenius
Namun, keputusan Anthony Taylor dan tim VAR-nya ketika itu adalah tidak memberikan penalti, sesuai dengan panduan interpretasi handsball oleh UEFA sebelum turnamen.
Hal ini tak mencegah Cucurella jadi "sasaran tembak" para fans di Munich walau ia sendiri mempertahankan bahwa dirinya tak bersalah.
"Hal-hal seperti ini bisa terjadi, saya tidak dapat disalahkan," kata Cucurella kepada stasiun radio Spanyol, Cadena Cope.
"Saya tidak tahu apa yang ingin mereka capai dengan cemoohan itu, tetapi begitulah adanya. Yang terpenting adalah kami berada di final, dan hanya itu."
Kompatriot Cucurella di lini pertahanan Spanyol, Daniel Vivian, pun mengkritik perlakuan terhadap Cucurella, dan menyebutnya sebagai 'aib'.
"Tidak ada pemain yang pantas menerima ini," katanya, seperti dilansir Kicker.
"Anda tidak memiliki rasa hormat kepada seseorang yang sedang melakukan pekerjaannya jika berpikir untuk datang ke laga ini demi menghujatnya."
Baca juga: Sepak Bola Spanyol Telah Kembali ke Tempat Seharusnya
Pada sebuah pertemuan praturnamen pada 12 Juni, kepala wasit UEFA, Roberto Rossetti, memberikan sejumlah contoh yang membenarkan dan tidak membenarkan penalti.
Dalam sebuah contoh yang paling mirip dengan handball Cucurella, Rosetti mengatakan seharusnya penalti tidak diberikan.
Skenatrio itu terjadi ketika seorang pemain bertahan terkena bola dengan lengannya yang dekat dengan tubuh dan dalam posisi hampir vertikal.
Sebagai perbandingan, skenario ini akan berbeda dengan penalti yang diberikan kepada Jerman saat melawan Denmark.
Menurut pedoman UEFA, perbedaannya terletak pada posisi tangan pemain bertahan. Tangan Joachim Andersen "secara tidak wajar memperbesar tubuhnya" dalam situasi itu.
Terkini Lainnya
- Qarrar Firhand Finish Top 5 di Trofeo di Primavera
- Hasil Bali United Vs Malut United 1-1: Laskar Kie Raha 5 Laga Tak Terkalahkan
- EPA U18: Semen Padang-ASIOP Tantang Persija di Semifinal, Punya Modal Apik
- PSIM Promosi, Penantian Panjang Terbayar Lunas, seperti Sudah Jalan Tuhan
- Hasil Arema FC Vs PSS 6-2: Hujan 8 Gol, Singo Edan Menang Besar
- PSIM Promosi, Akhiri Penantian 18 Tahun, "Kula Nuwun" Liga 1
- Barcelona Vs Rayo Vallecano: Kans Barca Gusur Real Madrid dari Puncak
- Tyronne del Pino Terluka karena Lemparan Fan, Persib Ambil Langkah Tegas
- PSIM Promosi ke Liga 1, Siap Berebut Gelar Juara Liga 2 Lawan Bhayangkara FC
- Hasil PSIM Vs PSPS 2-1: PSIM Promosi ke Liga 1, Berhias Panenka Rafinha
- Rizky Ridho Yakin Persija Bangkit, Berharap Dilirik Patrick Kluivert
- Fabregas Kagumi Daya Juang Como, Siap Tabrak Tembok 10 Meter
- Marc Klok Ungkap Ketegangan di Ruang Ganti Persib Saat Tertinggal 0-2 dari Persija
- Man United Dilibas Spurs, Amorim: Banyak Masalah, Pekerjaan Saya Sangat Sulit
- Ketum Jakmania Minta Maaf atas Insiden-insiden di Persija Vs Persib
- Daftar 28 Pemain TC Timnas U19 Indonesia untuk Piala AFF U19 2024
- Cerita di Balik Timnas U16 Indonesia, Psikolog Gunakan Metode Unik Pin
- Rajiah Derita Cedera Punggung Jelang Olimpiade, Perjuangan Atlet Kelas Dunia
- Alasan Eks Juventus Stefano Beltrame Tak Perpanjang Kontrak di Persib