twins2010.com

Southgate Usir Trauma Adu Penalti, di Ambang Status Pelatih Terbaik Inggris

Kapten Timnas Inggris, Harry Kane, dan pelatih Gareth Southgate di dekat bench TImnas Inggris pada laga perempat final Piala Eropa 2024 kontra Swiss pada Sabtu (6/7/2024).
Lihat Foto

- Eks pelatih timnas Inggris, Sven-Goran Erikson, berpesan kepada Gareth Southgate. Eriksson bilang Southgate akan jadi pelatih terbaik Inggris andai bisa menjuarai Euro 2024.

Sven-Goran Eriksson menulis dalam sebuah kolom di surat kabar Daily Telegraph jelang final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris di Olympiastadion, Berlin, Jerman, Minggu (14/7/2024) atau Senin (15/7/2024) dini hari WIB.

Menurut Eriksson, Gareth Southgate kini di ambang status sebagai pelatih terbaik di sepanjang sejarah timnas Inggris.

Posisi Gareth Southgate yang membawa timnas Inggris ke final Euro 2024, menurut Eriksson saat ini masih di belakang Sir Alf Ramsey.

Sir Alf Ramsey seperti diketahui merupakan pelatih timnas Inggris kala menjurai Piala Dunia 1966.

Baca juga: Spanyol Vs Inggris: Dani Olmo dan Kutukan Tanpa Trofi Harry Kane

Sampai saat ini, trofi Piala Dunia 1966 masih menjadi satu-satunya prestasi juara Inggris dalam turnamen internasional prestisius.

 "Dengan mencapai semifinal Piala Dunia 2018, final Euro 2020, perempat final Piala Dunia (2022), dan sekarang final Euro kedua secara beruntun, Gareth tentu saja merupakan pelatih Inggris terbaik sejak Sir Alf," tulis Eriksson di Daily Telegraph, dilansir dari Mirror.

"Menang di Berlin pada hari Minggu dan saya yakin dia harus dianggap lebih baik (dari Sir Alf Ramsey)," ujar Eriksson yang paling banter hanya mengantar Inggris sampai perempat final Piala Dunia 2002, Euro 2004, dan Piala Dunia 2006.

Eriksson mengatakan Southgate telah sukses menyingkirkan "hantu" adu penalti. Pada Euro 2024 kali ini, Inggris telah memenangi satu adu penalti, yakni kala menyingkirkan Swiss pada babak perempat final.

Itu adalah kemenangan ketiga dari empat adu penalti yang pernah dilalui pasukan Southgate di ajang besar.

Inggris yang sebelumnya kerap dibuat trauma dengan babak tos-tosan, kini terlihat percaya diri dan tenang menjalaninya. 

"Gareth telah belajar dari kesalahan yang kami buat, menangani hambatan mentalitas soal adu penalti khususnya, dan telah melangkah lebih jauh dari yang pernah kami lakukan," tutur Eriksson.

"Sekarang dia, para pemainnya, dan seluruh bangsa harus tahu bahwa Inggris bisa menang. Jika Anda percaya pada sesuatu, maka itu bisa terjadi, dan itu termasuk mengalahkan Spanyol di final," ucap pelatih yang membawa Lazio juara Liga Italia 1999-2000 itu.

Baca juga: Spanyol Vs Inggris: Luis de la Fuente Profesor Pelatih Messi, Biasa Tidur 3 Jam

Eriksson paham betul mengenai sakit dan rasa trauma akibat kalah adu penalti. Timnas Inggris asuhannya dua kali mentok pada perempat final Euro 2004 dan Piala Dunia 2006 lantaran kalah adu penalti dari Portugal.

"Final hari Minggu akan menjadi pertandingan yang terbuka dan saya pikir Inggris memiliki peluang yang sangat besar," kata Eriksson yang mengaku akan mengikuti final Euro 2024 dari rumah.

"Saya ingin sekali melihat Inggris menang, begitu juga dengan semua pelatih yang telah mencoba dan gagal memenangkan trofi besar sejak 1966. Ayo, Gareth, lakukan apa yang tidak pernah bisa kami lakukan," ucap Eriksson.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat