twins2010.com

- Penyerang Timnas Inggris, Ollie Watkins, mengklaim bahwa skuad Three Lions punya "aura bak Real Madrid" karena pasukan Gareth Southgate tersebut pantang menyerah.

Timnas Inggris akan menghadapi Spanyol pada laga pamungkas Euro 2024 di Berlin pada Minggu (14/7/2024) atau Senin dini hari WIB.

Inggris selalu tertinggal lebih dulu di babak knockout kala beruntun menghadapi Slovakia, Swiss, dan Belanda.

Namun, Three Lions selalu dapat menemukan cara untuk memutar balik keadaan.

Jude Bellingham mencetak gol salto pada menit ke-95 laga kontra Slovakia sementara gol Bukayo Saka hanya lima menit setelah Swiss mencetak gol pada menit ke-75 membawa laga ke adu penalti yang akhirnya dimenangkan Three Lions.

Watkins sendiri menjadi aktor penting dalam comeback terkini tim asuhan Southgate kala golnya pada menit pertama injury time membawa Inggris menang 2-1 atas Belanda.

Baca juga: Southgate Usir Trauma Adu Penalti, di Ambang Status Pelatih Terbaik Inggris

Penyerang Aston Villa itu pun berkomentar ketika ditanya perihal perkataan Harry Kane sebelum laga kontra Belanda di mana sang kapten mengutarakan bahwa ada "aura" yang bisa membuat Three Lions melewati laga-laga sulit.

Watkins membandingkan skuad Inggris ini dengan salah satu tim tersukses di Eropa, Real Madrid.

 "Anda melihat tim seperti Real Madrid dalam sebuah pertandingan Liga Champions: mereka nyaman tanpa bola,  memiliki kepercayaan diri bahwa ketika  mendapatkan bola, mereka akan mencetak gol," ujar Watkins dikutip dari Guardian.

Baca juga: Spanyol Vs Inggris: Dani Olmo dan Kutukan Tanpa Trofi Harry Kane

"Saya merasa hal sama terjadi di sini. Kami jelas sulit dikalahkan, kemudian kami hanya membutuhkan satu peluang dan bisa memenangkan pertandingan."

"Tidak masalah jika kami bermain buruk atau jika para pemain mengalami hari  buruk, kami masih memiliki talenta kelas dunia di mana kami dapat muncul dan mencetak gol."

Timnas Inggris akan bermain di final Piala Eropa beruntun mereka untuk kali pertama sepanjang sejarah.

Watkins dkk kini punya kans besar untuk membawa Inggris mengangkat trofi besar pertama sejak jadi juara dunia pada 1966.