twins2010.com

- Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait, berencana meningkatkan hadiah juara Piala Presiden 2024.

Hal tersebut disampaikan Ara - sapaan akrabnya- kepada wartawan termasuk saat berbincang-bincang dengan stakeholder seperti Pejabat (PJ) Gubernur Bali, Sang Mahendra Jaya, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan lain-lain di sebuah warung kopi yang terletak di kawasan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Jumat (26/7/2024) malam.

Maruarar menjelaskan, dana sponsor untuk Piala Presiden sudah mencapai Rp 68 miliar hingga saat ini. Awalnya, dana sponsor yang masuk mencapai Rp 48 miliar.

“Ya saya tadi sudah minta dihitung-hitung saya akan menambah hadiah buat juaranya karena sponsornya makin lama makin banyak jadi kami panitia harus fair. Jdi nanti klubnya juga makin semangat, pemain makin semangat,” kata Ara.

Baca juga: Jelang Pembukaan Olimpiade 2024: Ada Aksi Sabotase di Jalur Kereta Cepat

Ara mengaku senang dengan kepercayaan yang diberikan sponsor untuk mendukung perhelatan Piala Presiden 2024.

“Sponsor banyak ya kita tentu hadianya haru bertambah bukan dikurangi, tapi ditambah.
Hadiahnya kita tambah sekarang karena sambil main sponsor datang terus,” tutur Ara.

Bila pada edisi 2022 juara Piala Presiden mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 3 miliar, Piala Presiden 2024 hadiahnya meningkat nyaris dua kali lipat.

Sang juara Piala Presiden 2024 akan menerima haduah sebesar Rp 5 miliar. Peringkat kedua mendapatkan hadiah Rp 2,5 milar. Adapun peringkat ketiga Rp 1,5 miliar dan peringkat keempat Rp 1 miliar.

Piala Presiden sudah akan memasuki babak semifinal. Persis Solo, Arema FC, Persija Jakarta, dan Borneo FC akan tampil di semifinal. Semua laga semifinal dan final akan digelar di Stadion Manahan, Solo.

Ara mengaku bersyukur Piala Presiden berjalan dengan sukses. Kesuksesan Piala Presiden 2024, menurut Ara, berkart super tim yang dimilikinya.

“Kita bersyukur sama Tuhan. Tdak ada superman. Yng ada super tim. Kita membangun super tim. Ekosistem harus bagus semua. Kalau mau juara yang klubnya bagus, pemainnya bagus,” tutur dia.

Ara juga mewanti-wanti klub untuk bertanding secara fair play. Dia menegaskan tidak boleh ada klub yang melakukan kecurangan.

“Jadi kalau ada yang main-main saya sebagai ketua satgas antimafia, kita akan tangkap. Hal itu merusak sepak bola Indonesia,” papar Ara.