twins2010.com

Jelang Liga 1 2024-2025, PSSI Komitmen Tindak Tegas Oknum Suporter Rusuh

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Lihat Foto

- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan, pihaknya akan menindak tegas oknum suporter yang bertindak rusuh saat Liga 1 2024-2025.

Liga 1 2024-2025 bakal dibuka dengan pertandingan Persib Bandung vs PSBS Biak pada Jumat (9/8/2024).

Menurut Erick Thohir, selama bergulirnya Liga 1 musim depan suporter belum boleh melakukan dukungan di laha tandang.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mengatakan, Liga 1 masih melakukan proses transformasi setelah insiden tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia.

Baca juga: Makna Seragam Khusus Gregoria Mariska Saat Naik Podium

Terlebih lagi, pemilik Inter Milan itu menyinggung kepada kejadian kerusuhan yang sempat terjadi dalam final Championship Series Liga 1 musim lalu.

Contoh tindakan rusuh yang terkait momen final championship series Liga 1 adalah pelemparan KA Pasundan yang melintas di Jalan Ambengan, Surabaya, Kamis (30/5/2024).

“Saya sudah sering menjawab, sepak bola kita ke arah transformasi yang baik, tetapi semuanya sudah baik? Belum,” kata Erick Thohir dalam sesi jumpa pers jelang bergulirnya Liga 1 di kawasan Jakarta pada Selasa (6/8/2024).

“Bisa dilihat akhir musim ada ibu dan anak waktu itu mobilnya dipecahin kacanya, kereta api ditimpukin, tim yang hadir dicegat oleh oknum di jalanan,” imbuh dia.

Oleh sebab itu, Erick Thohir mengungkapkan kelompok suporter diharapkan bisa mempunyai data anggotanya secara jelas.

Data suporter akan berdampak baik untuk menyeleksi suporter-suporter yang bertindak negatif saat pertandingan.

Ia juga mengatakan, PSSI siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna menindak tegas oknum suporter yang melakukan kerusuhan.

Upaya kerja sama antara PSSI dan kepolisian dilakukan untuk mencegah terjadinya korban di laga Liga 1 musim depan.

“Saya sudah bertemu dengan pihak kepolisian apa yang mereka lakukan untuk menangkap oknum kerusuhan itu tetap dilksanakan,” kata dia.

“Jangan sampai suporter lain jadi korban karena oknum, jangan juga klub akhirnya ada oknum yang membuat kerusuhan, klub yang menjadi korban (kena denda),” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat