Eksklusif Nova Arianto, Sang Ayah Jadi Pelatih Panutan, Disiplin STY Menginspirasi
– Pelatih timnas U17 Indonesia, Nova Arianto, mengungkapkan tiga sosok juru taktik yang menjadi panutan dirinya sebagai pelatih.
Menurut Nova Arianto, sang ayah, Sartono Anwar, merupakan sosok yang dijadikan inspirasi baginya saat berperan sebagai pelatih.
Sartono Anwar mempunyai nama besar di Semarang. Ia pernah melatih klub PSIS Semarang.
Kehadiran Sartono Anwar sulit untuk dilupakan bagi publik Semarang. Sebab, pelatih kelahiran tahun 1946 itu berhasil mempersembahkan trofi juara Perserikatan 1987.
Baca juga: Eksklusif Nova Arianto, Cerita di Balik Selebrasi Suster Ngesot
Keeberhasilan juara Perserikatan 1987 menjadi gelar pertama bagi PSIS sepanjang sejarah klub.
“Kalau role model pasti yang pertama ayah saya,” kata Nova Arianto dalam wawancara eksklusif dengan di kawasan Jakarta pada Rabu (7/8/2024).
“Sebab, bapak adalah pelatih besar yang ada di Semarang,” imbuh mantan bek tangguh Persib Bandung itu.
Nova menjelaskan, Indra Sjafri dan Shin Tae-yong juga merupakan dua pelatih yang ia jadikan sebagai panutan.
Baca juga: Ada Nama Mathew Baker di Timnas U17 Australia, Nova Arianto Beri Tanggapan
Eks bek PSS Sleman itu memang pernah menjalin kerja sama dengan Indra Sjafri dan Shin Tae-yong sebagai asisten pelatih timnas Indonesia.
“Kebetulan saya bersama coach Indra dan Shin Tae-yong, jadi dua pelatih itu menjadi salah satu role model saya untuk melatih saat ini,” katanya.
Di samping itu, Nova mengungkapkan bahwa dirinya sebetulnya banyak mengambil ilmu dari Shin Tae-yong soal kedisiplinan pemain.
Ia juga mengaku kagum dengan cara Shin Tae-yong untuk mengubah pola pikir para pemain timnas Indonesia agar memiliki mental tangguh.
“Banyak ya kalau saya ceritakan satu-satu, tetapi satu yang saya ambil dari beliau (Shin Tae-yong) adalah masalah disiplin,” katanya.
Baca juga: Nova Arianto Ingat Kata STY, Catatan untuk Timnas U16 Indonesia
“Terutama cara dia mengubah mindset mental pemain yang mungkin saat dia datang dia melihat mental pemain Indonesia mudah menyerah.”
“Namun, dengan datangnya dia dan apa yang sudah dia lakukan selama empat tahun, mental menjadi masalah utama yang menjadi concern, itu yang menjadi panutan saya untuk melatih,” ungkapnya.
Terkini Lainnya
- Maarten Paes Belajar Bahasa Indonesia, Bisa Sebut Sandy Walsh "Lucu"
- Maarten Paes Tak Sabar Dengar Indonesia Raya dan Tanah Airku di GBK
- Indonesia Vs Australia: Keamanan Level Tinggi, STY Dikawal 5 Polisi
- Maarten Paes Ungkap Kunci Tahan Penalti Arab Saudi: Harus Sangat Sabar
- Timnas Indonesia Vs Australia: Garuda Percaya Diri Usai Seri di Arab Saudi
- Indonesia Vs Australia: Paes Siap Hadapi Socceroos yang Sangat Lapar
- Indonesia Vs Australia: Upaya Maksimal di Kandang, STY Bicara Hubner
- Indonesia Vs Australia: Socceroos Mau Cepat Belajar, Laga di GBK Sangat Besar
- Keseriusan PSKC Cimahi di Liga 2, Kalahkan PSMS Medan di Laga Awal
- Jadwal Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Jadwal Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Eksklusif Nova Arianto, Cerita di Balik Selebrasi Suster Ngesot
- Arema FC Rilis Jersey untuk Liga 1, Simbol Harapan dan Keberanian
- Varane Diyakinkan Proyek Hartono Bersaudara, Peran Penting Fabregas