twins2010.com

Alasan Federasi Sepak Bola Perancis Buka Akademi di Surabaya

CEO FFF Academy/Silk Road Sports Consulting Singapore & Indonesia, Steeve Cupailo (dua dari kiri) dan direktur teknik, Patrick Vallee (tengah) saat peresmian Academy FFF Surabaya di Surabaya Intercultural School (SIS) Kota Surabaya, Sabtu (24/8/2024) petang.
Lihat Foto

- Negara juara 2 kali Piala Dunia, Perancis melalui federasi sepak bola (FFF) resmi membuka akademi sepak bola di Surabaya yang diberi nama Academy FFF Surabaya.

Akademi ini diharapkan menjadi pintu yang mencetak pemain-pemain masa depan sepak bola Indonesia.

Pembukaan akademi sepak bola Perancis di Surabaya ini menyusul kesuksesan akademi serupa di Jakarta yang sudah berdiri sejak September 2022.

Akademi ini berada di bawah naungan langsung federasi sepak bola Perancis.

Sebelumnya, FFF juga menjalankan program akademi di beberapa belahan dunia, antara lain Amerika Serikat, Singapura, dan Arab Saudi.

CEO FFF Academy/Silk Road Sports Consulting Singapore & Indonesia, Steeve Cupailo saat presentasi pada undangan sebelum peresmian Academy FFF Surabaya di Surabaya Intercultural School (SIS) Kota Surabaya, Sabtu (24/8/2024) petang.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU CEO FFF Academy/Silk Road Sports Consulting Singapore & Indonesia, Steeve Cupailo saat presentasi pada undangan sebelum peresmian Academy FFF Surabaya di Surabaya Intercultural School (SIS) Kota Surabaya, Sabtu (24/8/2024) petang.
"Alasan pemilihan Surabaya karena Indonesia memiliki gairah sepak bola yang kuat. Selain itu, ini juga bisa jadi jembatan untuk antara FFF dan PSSI. Kemudian juga untuk membantu anak Indonesia mendapatkan pelatihan sepak bola kelas dunia," kata CEO FFF Academy/Silk Road Sports Consulting Singapore & Indonesia, Steeve Cupailo.

Baca juga: Borussia Academy Indonesia, Akademi Sepak Bola dengan Filosofi Jerman

Sementara itu, Academy FFF Surabaya dipimpin langsung oleh direktur teknik, Patrick Vallee yang merupakan mantan pelatih tim profesional.

Akademi ini juga tidak hanya menawarkan pelatihan teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sportivitas, kerja sama tim, dan disiplin yang ketat.

Direktur teknik, Patrick Vallee (kanan)  foto bersama pimpinan Surabaya Intercultural School Josh Bishop dan anak didik saat peresmian Academy FFF Surabaya di Surabaya Intercultural School (SIS) Kota Surabaya, Sabtu (24/8/2024) petang.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Direktur teknik, Patrick Vallee (kanan) foto bersama pimpinan Surabaya Intercultural School Josh Bishop dan anak didik saat peresmian Academy FFF Surabaya di Surabaya Intercultural School (SIS) Kota Surabaya, Sabtu (24/8/2024) petang.
Kurikulum yang digunakan pun mengadopsi langsung dari FFF yang sudah teruji mencetak banyak talenta dunia. sebut saja nama besar seperti Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann.

“Dari sekolah AFFF ini ada metode khusus yang dibawa langsung dari Perancis tapi yang dikembangkan secara individu. Dari teknik, taktik dan fisiknya supaya nanti bisa berkembang dalam tim,” kata Patrick Vallee kepada sejumlah media termasuk .

Baca juga: SSB Blles Academy Bawa Gaya Brasil, Misi Khusus Luciano Leandro untuk Indonesia

“Jadi salah satu contohnya teknik latihannya adalah selalu memberikan bola kepada anak-anak karena tujuannya anak-anak berlatih itu bermain bola jadi di satu bola satu anak.” 

“Saah satu tujuannya menyiapkan anak-anak yang nantinya menjadi pemain sepak bola profesional,” imbuhnya.

Academy FFF Surabaya berlokasi di Surabaya Intercultural School (SIS), Lapangan Sepak Bola Bogowonto dan Lapangan Institut Sepuluh Nopember (ITS).

Salah satu staff pengajar FFF Academy Surabaya berlatih bersama anak-anak peserta didik usai peresmian Academy FFF Surabaya di Surabaya Intercultural School (SIS) Kota Surabaya, Sabtu (24/8/2024) petang.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Salah satu staff pengajar FFF Academy Surabaya berlatih bersama anak-anak peserta didik usai peresmian Academy FFF Surabaya di Surabaya Intercultural School (SIS) Kota Surabaya, Sabtu (24/8/2024) petang.
Para pemain didikannya akan mendapatkan program intensif yang diberikan oleh 10 pelatih yang sudah mendapatkan pendidikan langsung dari Patrick Vallee.

Menariknya, tidak ada persyaratan khusus untuk bisa bergabung mulai kelompok umur 4-18 tahun.

“Salah satu keunikan dari akademi ini adalah usia berapapun dengan level pemula atau ahli semua akan mendapatkan tempat dan diperlakukan sama,” ujar pelatih berusia 64 tahun itu.

“Jadi salah satu metodenya yaitu memastikan anak-anak benar-benar mencintai sepak bola. Mereka datang, berlatih dan kembali kerumah dengan perasaan senang,” pungkasnya.

Selain itu Academy FFF Surabaya juga mengedepankan kesetaraan dengan membuka pintu bagi wanita untuk ikut serta. Program yang disusun mencakup pelatihan bagi putri, sebuah langkah maju dalam memajukan sepak bola perempuan di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat