twins2010.com

Manajer Tim Sulteng Bicara Soal Kontroversi Pemukulan Wasit di PON

Manager Tim Sepakbola PON Sulteng, Susik.
Lihat Foto

BANDA ACEH, - Tim sepak bola Sulawesi Tengah (Sulteng) memilih mundur alias walk out (WO) saat menghadapi tuan rumah Aceh dalam babak delapan besar perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. 

Pertandingan Sulteng vs Aceh berakhir 1-1 di Stadion H Dirmuthala, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam.

Pertandingan seharusnya berlanjut ke perpanjangan waktu tetapi Sulteng memilih mundur karena merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit.

Sulteng menerima tiga kartu merah, dan beberapa keputusan kontroversial serta dua penalti di injury time dari wasit Eko Agus Sugih Harto.

Saking frustrasinya, salah satu kartu merah Sulteng datang ketika Rizki Saputra memukul sang pengadil setelah wasit asal Palembang tersebut memberikan penalti bagi tuan rumah Aceh walau tekel pemain Sulteng di kotak penalti terlihat bersih.

Baca juga: Pengamat Soal Pemukulan Wasit di PON 2024, Cerita Lama Sepak Bola Indonesia

Manager Tim Sepak bola PON Sulteng, Susik, mengatakan nahwa alasan mereka mundur karena melihat situasi di lapangan serta keputusan wasit yang dinilai sangat merugikan pihaknya. 

Pertama, sebut Susik, timnya tidak sanggup lagi bermain karena hanya menyisakan tujuh pemain di lapangan. Kemudian, dia tidak mau anak asuhnya dicederai pada babak tambahan waktu dua kali 15 menit.

"Pemain kami sudah tidak sanggup. Sisa tujuh pemain di lapangan, enggak mungkin lawan sebelas. Anak-anak saya mungkin sangat menjamin ya," katanya pada awak media di Banda Aceh, Minggu (15/9/2024).

"Di posisi injury time sudah ada kekerasan, apalagi di dua kali 15 menit yang notabenenya anak-anak saya tinggal tujuh orang di depan, tiga dianulir kartu merah."

Wasit Eko Agus Sugih Harto (kedua kanan) memberikan kartu kuning kepada pesepak bola Sulawesi Tengah Ichansyah (ketiga kiri) saat melawan tim Aceh pada pertandingan babak 8 besar PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (14/9/2024). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pras. Wasit Eko Agus Sugih Harto (kedua kanan) memberikan kartu kuning kepada pesepak bola Sulawesi Tengah Ichansyah (ketiga kiri) saat melawan tim Aceh pada pertandingan babak 8 besar PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (14/9/2024).

Susik menyebutkan, sebelum berangkat ke Aceh pihaknya sudah sepakat bukan untuk mencari keributan tetapi kedamaian dan prestasi. 

"Itu yang kami cari di sini (Aceh), kami sadar kalau melawan tuan rumah enggak akan menang. Akan tetapi, menang dan kalah itu coba fair," ujarnya.

Mewakili Ketua Umum Asprov Sulawesi Tengah, Susik juga mengucapkan permohonan maaf atas pemukulan wasit yang dilakukan oleh pemainnya.

"Itu bukan terjadi secara direncanakan atau disengaja, itu spontan karena anak-anak mungkin sudah terlalu ditekan oleh wasit, kepemimpinannya tidak fair sehingga terjadi seperti itu semalam," ungkapnya.

Karena itu, Susik berharap, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan anak buahnya melihat video pertandingan dari awal hingga akhir saat melakukan investigasi.

Baca juga: Kontroversi di Laga Perempat Final PON XXI, Pemain Sulteng Pukul Wasit

Ia tak ingin tim penyelidik hanya melihat penggalan-penggalan video yang disampaikan oleh tim PSSI di Aceh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat