Manajer Tim Sulteng Bicara Soal Kontroversi Pemukulan Wasit di PON
BANDA ACEH, - Tim sepak bola Sulawesi Tengah (Sulteng) memilih mundur alias walk out (WO) saat menghadapi tuan rumah Aceh dalam babak delapan besar perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
Pertandingan Sulteng vs Aceh berakhir 1-1 di Stadion H Dirmuthala, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam.
Pertandingan seharusnya berlanjut ke perpanjangan waktu tetapi Sulteng memilih mundur karena merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit.
Sulteng menerima tiga kartu merah, dan beberapa keputusan kontroversial serta dua penalti di injury time dari wasit Eko Agus Sugih Harto.
Saking frustrasinya, salah satu kartu merah Sulteng datang ketika Rizki Saputra memukul sang pengadil setelah wasit asal Palembang tersebut memberikan penalti bagi tuan rumah Aceh walau tekel pemain Sulteng di kotak penalti terlihat bersih.
Baca juga: Pengamat Soal Pemukulan Wasit di PON 2024, Cerita Lama Sepak Bola Indonesia
Manager Tim Sepak bola PON Sulteng, Susik, mengatakan nahwa alasan mereka mundur karena melihat situasi di lapangan serta keputusan wasit yang dinilai sangat merugikan pihaknya.
Pertama, sebut Susik, timnya tidak sanggup lagi bermain karena hanya menyisakan tujuh pemain di lapangan. Kemudian, dia tidak mau anak asuhnya dicederai pada babak tambahan waktu dua kali 15 menit.
"Pemain kami sudah tidak sanggup. Sisa tujuh pemain di lapangan, enggak mungkin lawan sebelas. Anak-anak saya mungkin sangat menjamin ya," katanya pada awak media di Banda Aceh, Minggu (15/9/2024).
"Di posisi injury time sudah ada kekerasan, apalagi di dua kali 15 menit yang notabenenya anak-anak saya tinggal tujuh orang di depan, tiga dianulir kartu merah."
Susik menyebutkan, sebelum berangkat ke Aceh pihaknya sudah sepakat bukan untuk mencari keributan tetapi kedamaian dan prestasi.
"Itu yang kami cari di sini (Aceh), kami sadar kalau melawan tuan rumah enggak akan menang. Akan tetapi, menang dan kalah itu coba fair," ujarnya.
Mewakili Ketua Umum Asprov Sulawesi Tengah, Susik juga mengucapkan permohonan maaf atas pemukulan wasit yang dilakukan oleh pemainnya.
"Itu bukan terjadi secara direncanakan atau disengaja, itu spontan karena anak-anak mungkin sudah terlalu ditekan oleh wasit, kepemimpinannya tidak fair sehingga terjadi seperti itu semalam," ungkapnya.
Karena itu, Susik berharap, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan anak buahnya melihat video pertandingan dari awal hingga akhir saat melakukan investigasi.
Baca juga: Kontroversi di Laga Perempat Final PON XXI, Pemain Sulteng Pukul Wasit
Ia tak ingin tim penyelidik hanya melihat penggalan-penggalan video yang disampaikan oleh tim PSSI di Aceh.
Terkini Lainnya
- Bayer Leverkusen Vs AC Milan: Tantangan Serangan Balik Mematikan
- Jadwal Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia U17, dan Timnas Putri
- Makna Mendalam di Balik Selebrasi Gol Terbaru Ronaldo
- Bayer Vs Milan, Penjelasan Rossoneri Bukan Atalanta
- Refleksi 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keadilan yang Masih Jadi Tanya untuk 135 Korban
- Jadwal Liga Champions Malam Ini: Barcelona dan AC Milan Siap Bangkit
- Pemain Timnas Belanda Respons Eliano Reijnders Sah Jadi WNI
- Ketua PB WI Apresiasi Prestasi Timnas Wushu Junior Indonesia di Kejuaraan Dunia Wushu Junior IX/2024 Brunei
- Bayer Vs Milan: Sadar Kekuatan Milan, Bayer Diminta Jadi Protagonis
- Persebaya di Puncak Klasemen Liga 1 2024, Paul Munster Ingatkan soal Kebobolan dan Gol
- Barcelona Harus Menang Kontra Young Boys, Tim Terburuk 10 Tahun
- Persib Vs Zhejiang FC, Maung Bandung Menjemput Kemenangan
- Hasil PSM Vs Arema FC 0-1: Singo Edan Petik Kemenangan Perdana
- Link Live Streaming Persib Vs PSIS, Kickoff 19.00 WIB
- Inter Miami Vs Philadelphia Union: Messi Kembali, 2 Gol, Rekor MLS