twins2010.com

Indra Sjafri Bentuk Timnas U20 Indonesia, Adaptif dan Dinamis

Pesepak bola Timnas Indonesia U-20 Jens Raven (kiri) menendang bola yang berusaha dihalau pesepakbola Timnas Yaman U20 Saeed Abdullah (kedua kiri) dan Ahmed Mustafa Al Hajj (kanan) saat bertanding pada Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 Grup F di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (29/9/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/app/YU
Lihat Foto

- Timnas U20 Indonesia terlihat sering berganti formasi selama berlaga di Grup F Kualifikasi Piala Asia U20 2024.

Hal itu menjadi bagian rencana pelatih Indra Sjafri untuk mengupayakan pemain menjadi tim yang adaptif dan dinamis untuk berkompetisi di level tertinggi.

Pada tiga laga telah dijalani, Indonesia selalu tampil dengan menggunakan formasi 3-4-3.

Namun, pada saat memasuki babak kedua, formasinya berganti dibarengi masuknya 4-5 pemain yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan pemain sebelumnya.

Seperti saat laga kedua melawan Timor Leste, saat unggul dua gol, formasi Indonesia berubah menjadi 3-5-2 untuk memperkuat lini tengah.

Baca juga: Kapten Timnas Indonesia Ungkap Kunci Lolos Piala Asia U20 2025

Itu membuat total sekitar 6-7 pemain bisa berada di area pertahanan lawan saat menyerang. Namun, dalam kondisi diserang seluruh pemain langsung turun ke area pertahanan.

"Memang kami diskusi dengan para pelatih, tim usia muda, kami memperkenalkan beberapa formasi ke mereka dan itu teman-teman pasti tahu bahwa formasi tergantung kebutuhan, lawan, dan pemain yang ada," tutur Indra Sjafri.

Tidak hanya itu, pemilihan strategi dan taktik juga melalui analisis yang mendalam dari kedua tim sehingga tercipta strategi yang paling efektif untuk memetik hasil maksimal.

Karena itu, ia mengungkapkan strategi yang digunakan saat melawan Yaman berbeda dengan laga-laga lain sebab memang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

"Kenapa kami main 3-4-3, karena winger kami bagus-bagus. Orang juga kritik kenapa main dari pinggir terus, dari pinggir, tetapi masuk enam gol kan enggak masalah," kata pelatih asal Sumatera Barat tersebut.

"Tapi kalau melawan Yaman, kami main 3-4-3, kami membaca pemain Yaman kuat di lapangan tengah, makanya kami tidak mau lawan lapangan tengah dia dengan 2 midfield, tetapi pinggirnya bolong, lalu kita coba lagi 3-4-3 dengan deep, tetapi untuk counter kami tidak ada pemain yang segar," imbuhnya.

Baca juga: Daftar 16 Tim Lolos ke Piala Asia U20 2025, Vietnam-Malaysia Tak Masuk

Saat Yaman mencoba bermain pasif pun, ia meminta anak asuhnya bermain lebih responsif. Ia menarik keluar Jens Raves yang bertipikal target man dengan Maouri Ananda yang punya kecepatan.

Doni Tri Pamungkas dkk pun diharuskan langsung bisa beradaptasi dengan perubahan skema main yang diusung.

"Saya coba masukkan Maouri Ananda untuk counter attack, tetapi saya lihat Yaman juga tidak terlalu berambisi memenangi pertandingan, dia cuma menunggu, dan daerah untuk counter attack pun kami tidak punya,” pungkas Indra Sjafri.

Di putaran final Piala Asia U20 2025 nanti, timnas U20 Indonesia akan berhadapan dengan lawan-lawan tangguh macam China, Jepang, Australia, Korea Selatan, Korea Utara, Iran, Irak dll.

Indonesia harus menyiapkan banyak persiapan untuk menghadapi kejutan-kejutan yang akan dihadirkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat