twins2010.com

Olahraga Jadi Alat Diplomasi Efektif untuk Tangkal Ekstremisme

Seminar olahraga internasional bertajuk Harnessing the Power of Sport and its Values to Strengthen Social Cohesion and Impact on Community Resilience yang digelar oleh United Nations of Counter Terrorism (UNOCT) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Discovery Kartika Plaza Hotel, Badung, Bali, berakhir, Kamis (3/10/2024).
Lihat Foto

- Seminar olahraga internasional bertajuk Harnessing the Power of Sport and its Values to Strengthen Social Cohesion and Impact on Community Resilience yang digelar oleh United Nations of Counter Terrorism (UNOCT) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Discovery Kartika Plaza Hotel, Badung, Bali, telah rampung pada Kamis (3/10/2024).

Seminar tiga hari yang menghadirkan narasumber dari beragam latar belakang mulai dari FIFA, UEFA, AFC, PSSI, Premier League, Kemenpora, United Nations, akademisi dari SKGS UI, International Olympic Committee (IOC), FIGC, beberapa NGO luar dan dalam negeri, hingga BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). 

Banyak rekomendasi yang dihasilkan. Antara lain diperlukannya peningkatan konten Kurikulum Olahraga sebagai media untuk membangun kohesi sosial di sekolah-sekolah.

Kolaborasi antar kementerian/lembaga dan universitas dengan pelaku industri olahraga dalam hal Safeguarding, penanaman nilai-nilai sosial.

Kolaborasi antara penyelenggara event dan aparat keamanan dalam inisiatif olahraga dan stop rasisme di segala penjuru dunia.

Baca juga: Respons Persib Usai Dijatuhi Hukuman Komdis PSSI Sampai Separuh Musim

Rekomendasi lain yang lahir adalah hentikan hate speech yang bahayanya bisa lebih besar dari terorisme dan ekstremisme.

Desain besar pengamanan tidak lagi bicara keamanan dan keselamatan saja akan tetapi juga kenyamanan.

Beberapa rekomendasi yang hadir juga berupa alat ukur yang sudah ada di Eropa; contohnya aplikasi integritas yang sudah diterapkan oleh UEFA dan ke depan bisa menjadi referensi bagi PSSI.

Terkait steward yang biasanya berasal dari volunteer atau orang-orang yang terkadang belum memiliki pengalaman untuk menangani manajemen kerumunan dibutuhkan standarisasi steward agar kualitas steward terus berkembang.

Nantinya level mereka bisa mencapai tidak hanya di regional, tapi bisa nasional, hingga ke event internasional.

Soal rencana pemerintah yang mengincar menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, harus ada master plan dari sisi keolahragaan sebagai bagian dari membangun masyarakat yang tangguh

Peserta seminar yang baru kali pertama diselenggarakan di Indonesia itu sepakat bahwa olahraga, apapun jenisnya, adalah alat diplomasi yang sangat efektif untuk menangkal ekstremisme.

Menpora RI, Dito Ariotedjo, berharap segera ada tindak lanjut yang konkret untuk kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan UNOCT setelah event seminar olahraga internasional ini.

“Kami telah berbicara kepada UNOCT khususnya Global Sports untuk segera membuka kantor di Indonesia. Karena ke depan, Indonesia akan semakin besar olahraganya. Saya yakin, pemerintah yang akan datang bakal semangat mencari event kelas dunia, apalagi Olimpiade,” kata Menpora Dito.

“Jadi kehadiran, kolaborasi, UN, UNOCT, Global Sports, bersama dengan Kemenpora, Kemenlu, ini akan menambah nilai Indonesia makin dipercaya dunia, dan bagaimana nanti kita mempersiapkan grassroot kita, masyarakat kita, untuk menyambut event-event dunia ke depannya,” jelas dia menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat