twins2010.com

- Arsenal sedang menghadapi periode sulit di Premier League musim ini terutama setelah menderita kekalahan 0-1 dari Newcastle United pada Sabtu (2/11/2024). 

Setelah tampil cukup stabil pada awal tahun 2024, performa mereka mulai menunjukkan penurunan di ajang Liga Inggris. 

Tim asuhan Mikel Arteta, yang menjadi runner up di bawah Manchester City dalam dua musim terakhir, kini tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen Liverpool setelah 10 pertandingan.

Baca juga: Hasil Newcastle vs Arsenal 1-0, Alexander Isak Memimpin The Magpies

Kekalahan 0-1 dari Newcastle United di St James' Park menambah tekanan bagi The Gunners, yang kini berada di peringkat keempat, di bawah Nottingham Forest, setelah tiga laga tanpa kemenangan di Premier LEague. 

Arsenal juga harus melawan tren sejarah apabila masih berambisi jadi juara Liga Inggris.

Hanya satu tim dalam sejarah Premier League yang pernah bangkit dari ketertinggalan poin sebanyak ini di 10 laga awal dan kemudian memenangkan gelar, yaitu Blackburn Rovers pada musim 1994-1995. 

Kala itu, Blackburn tertinggal delapan poin dari Newcastle United dengan satu laga lebih sedikit.

Di samping itu, hanya ada tiga tim lain yang pernah mengejar ketertinggalan besar dan akhirnya memenangkan liga.

Klub-klub tersebut adalah Manchester United pada 2002-2003, Manchester City pada 2013-2014, dan Manchester City pada 2020-2021, di mana masing-masing tim tertinggal enam poin setelah 10 pertandingan.

Berikut adalah lima fakta yang menyoroti tantangan yang sedang dihadapi Arsenal di Premier League musim ini:

Baca juga: Hasil Preston North End Vs Arsenal: The Gunners Pesta 3 Gol, Tembus 8 Besar

1. Kebobolan Gol Pembuka

Arsenal telah kebobolan lebih dulu dalam empat dari enam pertandingan terakhir mereka di Premier League, jumlah sama seperti yang terjadi dalam 31 pertandingan sebelumnya. 

2. Rekor Kebobolan di Laga Tandang

The Gunners kebobolan gol pembuka dalam tiga laga tandang berturut-turut di Premier League untuk pertama kalinya sejak Desember 2019, atau sebelum era Arteta sebagai manajer.

3. Kehilangan Momentum di 2024