Eksklusif Direktur Teknik JFA Soal Kunci Sukses Sepak Bola Jepang
- Timnas Indonesia mendapatkan pelajaran berharga saat bertemu Timnas Jepang di laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada medio November 2024.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan 0-4 dari Timnas Jepang pada laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tersebut.
Kemajuan sepak bola Jepang nyata masih jauh dari Merah Putih. Samurai Biru kini duduk di peringkat ke-15 dunia dengan para pemain mereka tersebar ke liga-liga top Eropa.
Pemain Jepang seperti Kaoru Mitoma (Brighton), Take Kubo (Sociedad), Daezan Maeda (Celtic), Hidemasa Morita (Sporting CP), dll menjadi andalan di klub Benua Biru mereka masing-masing bahkan yang bermain di level Liga Champions sekali pun.
Baca juga: Erick Thohir Bicara Tolok Ukur Jepang, Progres Timnas, hingga Misi Bangkit Vs Arab Saudi
Di kancah domestik, J-League menjadi liga terbaik secara koefisien di ranking kompetisi klub Asia zona Timur dan berada di peringkat kedua Asia hanya di bawah Arab Saudi yang jor-joran membeli pemain.
Jepang juga memiliki 800.000 pesepak bola terdaftar di federasi mereka (berbanding 300.000 di Indonesia), menandakan bagaimana partisipasi olahraga ini terus berkembang.
berkesempatan untuk mewawancarai Masanaga Kageyama, Direktur Teknik JFA (PSSI-nya Jepang), secara tertulis mengenai berbagai aspek sepak bola Jepang.
Berikut adalah jawaban-jawaban Kageyama, yang difasilitasi oleh FIFA.
Terkait pentingnya memiliki filosofi Tim Nasional yang konsisten dari berbagai kategori usia umur
Pada 2005, JFA mengumumkan “Deklarasi JFA, 2005,” yang menyatakan bahwa tim nasional Jepang akan menjadi juara Piala Dunia pada 2050.
JFA percaya bahwa untuk pengembangan Samurai Biru, tidak hanya kelompok usia lain di tim nasional, tetapi juga akar rumput, pengembangan pemain muda, pengembangan pelatih, dan kompetisi nasional, semuanya perlu dikelola dengan filosofi yang sama.
Ketika setiap pemangku kepentingan dalam sepak bola Jepang menghadapi arah yang sama, sinergi yang baik dapat tercipta. Filosofi ini juga mencakup olahraga di luar tim nasional, dan merupakan tujuan JFA untuk memperkaya kehidupan setiap orang melalui sepak bola.
Pada 2022, kami menyusun filosofi dan menamainya “Japan's Way” dan membagikannya kepada keluarga sepak bola di seluruh negeri.
Ini bukan hanya tentang taktik dan merupakan sebuah peta jalan tentang apa yang perlu dilakukan di setiap bagian untuk mewujudkan mimpi yang ditetapkan dalam Deklarasi JFA, 2005.
Filosofi ini tidak akan berubah setiap tahun. Namun, tren sepak bola berubah dengan cepat, sehingga strategi kami berdasarkan Japan's Way diperbarui dan dibagikan setiap hari.
Terkini Lainnya
- AS Roma vs Atalanta 0-2: Zaniolo Cetak Gol, Roma Tumbang di Kandang
- Raih Final Piala AFF, Timnas Putri Indonesia Dipastikan Lolos ke ASEAN Women's Championship
- Ruben Dias: Manchester City Hadapi Masa Sulit di Liga Inggris
- Hasil Al Nassr Vs Al Sadd: Ronaldo Cuma Menonton, Rekor Tim Pioli Rusak
- Liverpool Tak Mau Berpikir Kejauhan, Waspada dengan Kejutan
- Guardiola Bertekad Bangun Kembali Man City Usai Hancur di Anfield
- Arne Slot Tak Mau Liverpool Terbuai Kemenangan atas Man City
- Mbappe Disebut Ancelotti Fantastis, bagi Courtois seperti Botol Saus
- Mo Salah Beri Kode Pergi Usai Liverpool Lukai Man City
- Timnas Putri Indonesia ke Final Piala AFF 2024, Libas Singapura 3-0
- Hasil Madura United Vs Persebaya: Rashid 2 Gol, Bajul Ijo Menangi Derbi Suramadu
- Man United Spesialis Gol Kilat, Antara Keberuntungan dan Tuntutan Amorim
- Liverpool Berikan Noda Besar di Karier Pep Guardiola
- Arema FC Lakukan Evaluasi, Kehadiran Aremania di Stadion Masih Minim
- Edoardo Bove Kolaps, Toldo Sorot Persatuan Pemain Fiorentina dan Inter
- Tawaran Sudah Datang, Lionel Messi Siap Perpanjang Kontrak Inter Miami
- Liga Arab Saudi Terus Menggoda Vinicius Jr Keluar dari Real Madrid
- Ruben Amorim Ungkap Pentingnya Hubungan Emosional dengan Fans
- Hasil Al Nassr Vs Damac, Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-915
- Piala AFF 2024: Fokus Regenerasi, Bukan Soal Gelar