twins2010.com

Padahal Man United Berlatih 2 Minggu Antisipasi Set-pieces Arsenal

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim.
Lihat Foto

- Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menilai kemampuan Arsenal memanfaatkan situasi bola mati jadi penyebab takluknya Setan Merah.

Pertandingan Arsenal Vs Man United di Stadion Emirates pada Rabu (4/12/2024) atau Kamis dini hari WIB berakhir kemenangan The Gunners dengan skor 2-0. 

Dua gol Meriam London diciptakan Jurrien Timber (54') dan William Saliba (73'). 

Kemenangan Arsenal atas Man United tak lepas dari kesuksesan mereka memanfaatkan peluang sepak pojok. Tuan rumah mendapatkan 13 kesempatan sepak pojok, di mana 2 dari 13 membuahkan gol. Sementara itu, Man United tidak memperoleh tendangan sudut. 

Hasil ini merupakan kekalahan pertama bagi Amorim sejak memimpin United.

Dalam analisisnya, Amorim menyoroti ancaman besar Arsenal dari situasi bola mati sebagai faktor kunci di balik hasil pertandingan tersebut.

Amorim mengakui bahwa pertandingan melawan Arsenal sudah diprediksi akan sulit. Namun, ia menekankan bahwa gol yang lahir dari situasi bola mati membuat timnya kehilangan momentum.

"Saya pikir set-piece mengubah jalannya pertandingan. Kami kehilangan momentum setelah itu dan mencoba menguasai permainan kembali. Di babak pertama, kami sebenarnya menciptakan masalah bagi mereka, dan suasana di stadion cukup tenang. Namun, kami masih harus banyak meningkatkan berbagai aspek permainan kami," jelas Amorim. 

Baca juga: Klasemen Liga Inggris: Man City Menang, Setan Merah Gagal Senang

"Mereka sangat bagus dalam set-piece karena sudah lama bekerja di area tersebut. Mereka punya pemain-pemain besar dan strategi yang matang. Kami sudah berlatih selama dua minggu untuk mengantisipasi hal itu, tetapi faktanya hampir semua tim di Premier League kesulitan menghadapi set-piece Arsenal," papar dia. 

Meski menghadapi tekanan, Amorim memuji usaha timnya untuk tetap bersaing dalam permainan. Ia menyoroti peluang Matthijs de Ligt, yang nyaris menyamakan kedudukan, sebagai momen penting yang bisa saja mengubah momentum pertandingan.

"Jika Matthijs (de Ligt) mencetak gol dengan sundulannya saat kami tertinggal 0-1, situasinya bisa berbeda. Namun, Arsenal adalah tim yang sangat terorganisir, dan sulit mencetak gol melawan mereka ketika mereka sudah unggul," papar dia.

Bek Arsenal, William Saliba (tengah), merayakan gol bersama Bukayo Saka dan Jakub Kiwiordalam pertandingan Liga Inggris melawan Manchester United di Stadion Emirates pada Rabu (4/12/2024) atau Kamis dini hari WIB. ADRIAN DENNIS/AFP Bek Arsenal, William Saliba (tengah), merayakan gol bersama Bukayo Saka dan Jakub Kiwiordalam pertandingan Liga Inggris melawan Manchester United di Stadion Emirates pada Rabu (4/12/2024) atau Kamis dini hari WIB.

Sebagai pelatih baru, Amorim berusaha mengambil pelajaran dari setiap pertandingan, baik dari sisi positif maupun negatif. Ia tetap optimistis untuk pertandingan berikutnya, terutama dengan dukungan penuh dari para penggemar di Old Trafford.

"Anda belajar sepanjang waktu, meskipun ini bukan hasil yang diinginkan. Kita ambil pelajaran dari hal positif dan negatif, lalu fokus untuk pertandingan selanjutnya. Dengan dukungan penuh di stadion kami, saya yakin kami akan berhasil. Kami hanya butuh sedikit waktu," tegas dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat