Coach Kluivert, Selamat Datang di Era Keraguan

SELAMAT datang di Indonesia, Coach Patrick Kluivert. Maafkan kami menyambut Anda dengan rasa ragu. Namun, ini bukan tanpa alasan.
Anak saya yang saat ini berusia 10 tahun saja bisa melakukan penelusuran lalu bertanya dan berpendapat seperti ini:
“Ayah, mengapa yang menggantikan Coach Shin Tae-yong adalah Patrick Kluivert? Nggak bagus track record-nya sebagai pelatih.”
“Lho, Kluivert ini pemain legendaris Belanda, juara Liga Champions bersama Ajax, dan semifinalis Piala Dunia,” jawab saya.
“Itu aku tahu juga, Yah, tapi harusnya kita bisa dapat pelatih yang lebih bagus lagi,” tutup anak saya, sedikit kecewa.
Baca juga: Patrick Kluivert Belum Mau Bicara Kekurangan Timnas Indonesia Era STY
Saya hanya bisa mengangguk mengiyakan, karena tidak sedikit kalangan penggemar dan pengamat sepak bola juga berpandangan demikian.
Namun, itulah pandangan jujur dari seorang anak kecil yang sudah berulang kali menemani saya menonton langsung Timnas Indonesia, baik di stadion maupun di layar TV sejak era coach Luis Milla dengan tiki-taka-nya hingga STY dengan disiplin, terorganisir dan taktik-nya yang sulit ditebak.
Sebagai perbandingan kecil sebelum melatih Indonesia, Luis Milla pernah membawa Spanyol juara Euro 2011.
Sedangkan Shin Tae-yong bersama klub Seongnam Ilhwa Chunma juara AFC Champions League dan timnas Korea Selatan pernah juara East Asian Championship winner 2016/2017, masuk Piala Dunia 2018, serta menumbangkan Jerman dengan skor 2-0.
Kredit lebih untuk STY

Mereka mampu membuat publik ingin terus menonton Timnas, baik di level yunior maupun senior.
Baca juga: Siapakah Jairo Riedewald yang Namanya Disebut Patrick Kluivert?
Khusus untuk nama terakhir, STY, tentunya juga dengan dukungan penuh Ketua PSSI Erick Thohir, berada di level berbeda saat melatih timnas Indonesia.
Kebijakan-nya potong generasi di Timnas dengan menggunakan pemain muda U-23 seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam, digabungkan dengan pemain keturunan yang bermain di Eropa seperti Elkan Baggot, terbukti sukses dengan masuk final di Piala AFF 2022, hanya kalah sekali lawan sang juara Thailand yang memakai tim senior.
Kebijakan menggunakan pemain muda dan pemain keturunan terus berlanjut hingga muncul pemain top baru Marselino Ferdinan, Ernando Ari, serta rombongan pemain keturunan lain seperti Ivar Jenner, Justin Hubner, Rafael Struick, Nathan Tjoe-A-On, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Tom Haye, Calvin Verdonk, Mees Hilgers, Eliano Reijnders, dan Kevin Diks, serta Marteen Paes yang merupakan satu pemain naturalisasi karena neneknya berstatus blijvers alias orang Belanda lahir di Indonesia pada jaman kolonial.
Hasilnya pun tidak main-main. Hanya dalam hitungan dua tahun, timnas U-23 Indonesia mengukir sejarah tembus ke semifinal Piala Asia U-23 untuk pertama kali-nya, menghancurkan Australia, Yordania, Korea Selatan, Yordania.
Terkini Lainnya
- Radja Nainggolan Kembali Merumput, Ini Kata Sang Pelatih
- Pengakuan Simone Inzaghi Soal Gol Kontroversial di Inter Vs Fiorentina
- Como Tawar Theo Hernandez Rp 1 Triliun, Bukti Otot Finansial Pemilik Indonesia
- Perasaan Nadeo Kemasukan 3 Gol Saat Dipantau Landzaat dan Pastoor
- Feyenoord Vs Milan: Joao Felix Yakini Taktik Ultra Ofensif Fantastic 4
- Timnas U20 Indonesia Sampai di China, Siap Tempur Lawan Iran di Piala Asia
- Prediksi Susunan Pemain Man City Vs Real Madrid, Darurat Pertahanan Los Blancos
- Inter Milan Cetak Gol dari Sepak Pojok Kontroversial, Fiorentina Marah
- Jadwal Liga Champions: Man City Vs Real Madrid, Juventus Vs PSV
- Inter Milan Vs Fiorentina 2-1: Ramai karena Kontroversi Sepak Pojok
- Man City Vs Real Madrid: Ancelotti Sebut The Citizens Lawan Tersulit
- Hasil Drawing Piala FA: Man City Vs Plymouth, Man United Jumpa Fulham
- Hasil Doncaster Rovers Vs Crystal Palace 0-2: The Eagles Lolos, Tak Bernasib seperti Liverpool
- Monza Vs Fiorentina 2-1: Nesta Pergi, Ada Harapan dari Maldini
- Jadwal Bangkok United dan Pratama Arhan di Liga Thailand
- Kluivert Unggah "Kick-Off" di Media Sosial: Fans Indonesia, Terima Kasih!
- Altay Bayindir Cemerlang, Edwin van der Sar Layangkan Apresiasi