twins2010.com

Antonio Cassano Kembali Kritik Pedas Rafael Leao, Apa Alasannya?

Legenda AC Milan, Massimo Ambrosini, memberikan komentar terkait foto-foto Rafael Leao dan Theo Hernandez yang terlihat tidak bergabung bersama rekan-rekan mereka saat tim mengadakan water break pada medio babak kedua laga kontra Lazio.
Lihat Foto

- Legenda sepak bola Italia yang kini menjadi analis, Antonio Cassano, kembali melontarkan kritik pedas kepada penyerang AC Milan, Rafael Leao.

Keduanya pernah terlibat perselisihan dan kali ini Cassano menyatakan bahwa Leao tidak sebanding dengan para pemain top dunia saat ini.

Leao membalas pernyataan Cassano dengan menyebutnya sebagai "badut".

Dalam episode terbaru acara Viva El Futbol, Cassano kembali menyentil Leao, menegaskan bahwa winger asal Portugal itu tidak termasuk dalam kategori pemain elite.

"Mari kita kembali ke diskusi di mana Anda mengatakan Leao adalah pemain yang hebat," ujar Cassano. "Saya memiliki pandangan berbeda."

"Pertanyaan saya adalah: Apa dasar yang Anda gunakan untuk menganggapnya sebagai pemain top?"

Baca juga: Rafael Leao Mengantuk Saat Datang ke Latihan AC Milan

"Seorang pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap kiri seharusnya menyelesaikan musim dengan 20 gol dan 20 assist jika dia berada di level tertinggi di Serie A."

"Dalam hal kualitas dan penguasaan bola, dia tampak bingung dalam situasi sempit."

"Dia hanya memiliki satu modal: kecepatan luar biasa di ruang terbuka. Bahkan dalam kondisi seperti itu, ia kesulitan untuk mencetak gol."

"Perhatikan cara dia menembak, baik dengan kaki kanan maupun kiri."

Cassano lalu membandingkan dengan pemain-pemain AC Milan dari masanya bermain seperti legenda Brasil Ronaldinho dan juga Alexandre Pato.

"Pemain berkualitas tinggi seperti Ronaldinho, jika diberikan ruang, pasti akan menghasilkan skor 10-0."

"Jika Anda memberi Pato 10 meter, dia adalah fenomena meski cedera, pasti akan mencetak 3 gol setiap pertandingan."

"Namun, Leao hanya rata-rata mencetak 5-6 gol dan 2-3 assist setiap musim."

"Yang mengganggu saya adalah sikapnya yang merasa dirinya fenomena, seorang juara, hanya karena gaji 8 juta euro."

Baca juga: Milan Vs Cagliari: Piala Super Italia Masa Lalu Rossoneri, Leao Harus Lari

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat